Bab 13 : Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Tanggung jawab Sosial suatu bisnis atau CSR (Corporate
Social Responsibility) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian suatu
bisnis terhadap lingkungan eksternal suatu bisnis melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan, menjaga ketertiban serta berbagai bentuk tanggung
jawab sosial lainnya.
Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR
yakni Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang
berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta keluarganya,
masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya, dengan tujuan
peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Juga menurut Commission of The European
Communities, 2001, mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan
dengan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan
penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis
mereka dan interaksi dengan stakeholder .
CSR(Corporate Social Responsibility) berhubungan erat dengan
“pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan
dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan
atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan
lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
- Benturan dengan Kepentingan Masyarakat
Proses
produksi suatu suatu bisnis seringkali menyebabkan benturan kepentingan
(masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan
(besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali terjadi karena
perusahaan menimbulkan polusi( udara, air, limbah, suara bahkan mental kejiwaan
), hal-hal bersifat normatif dilanggar, ketertiban yang kurang dan berbagai hal
lainnya. Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab social dalam menunaikan
tanggung jawab social, perusahaan dituntut untuk menghindari etika bisnis.
Berikut
adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah manajemen
perusahaan :
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
- Konflik Kepentingan
- Pengawasan Kualitas atau Quality Control
- Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
- Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
- Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
- Pemecatan tenaga kerja
- Polusi Lingkungan
- Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
- Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
- Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang kebijakan.
dan
lain sebagainya
Untuk
menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika
bisnis.
Berikut
adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
a.
Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala
berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan
diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha.
b.
Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanism pebisnis yang
melibatkan rasa,karsa,karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang
baik dan jujur. Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan industrial
pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan
contoh penerapan manejemen yang berorientasi hubungan kemanusian.
- Dorongan Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi
masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah
bisnis :
a.
Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Prosedur
administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan
tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan
yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.
Penerapan
manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara
pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
- Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
- Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
- Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
- Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
- Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b.
Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Ekologi,
yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya
banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan
sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan dengan
menggunakan bahan peledak.
c.
Penghematan energi.
Pengurasan
secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat dipengaruhi
seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA
tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses
efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah
pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
d.
Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran
masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Dengan
adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah
pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
e.
Gerakan konsumerisme.
Awal
perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan
Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut
adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
- Memperoleh
perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya. - Pelaksanaan
strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta
tidak
menyesatkan masyarakat. - Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya
proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.
- Etika Bisnis
Etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika
Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
a.
Hubungan Antara Bisnis Langganan Dengan Konsumen
Merupakan
pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut
beberapa contohnya :
- Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
- Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat didalam produk tersebut.
- Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.
- Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.
b.
Hubungan Dengan Karyawan
Bentuk
hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi,
transfer, demosi, maupun pemberhentian (determination). Dimana semua bentuk
hubungan tersebut harus dijalankan secara objektif dan jujur.
c.
Hubungan Antar Bisnis
Merupakan
hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing,
penyalur, grosir, maupun distributornya.
d.
Hubungan Dengan Investornya
Pemberian
informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk
hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.
e.
Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan
dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan
yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan
Keuangan.Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan pelaksanaan
kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan
etika bisnis adalah maksud dari konsep Stakeholder yang berlawanan dengan
konsep Stockholder.
- Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis
Penjabaran
dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab
sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat
kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek
bisnis etik masyarakat.
Beberapa
bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia
adalah :
- Pelaksanaan
Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja. - Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan. - Penerapan
Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya. - Perkebunan Inti
Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma. - Sistem Bapak
Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan https://ginayuputri.wordpress.com/2014/12/13/bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/
Komentar
Posting Komentar