Tugas 1. Ekonomi Koperasi



 Siapkah Koperasi Menghadapi Era Globalisasi


BAB I

PENDAHULUAN


1.1.         Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia saat ini telah memasauki sebuah era globalisasi, pada era ini semakin hilanglah batasan dan semakin terbukanya masyarakat untuk mendapat informasi. Salah satu ciri dari era globalisasi ini adalah munculnya istilah perdagangan bebas. Berbagai kesepakatan, jalinan kerjasama, perjanjian multilateral, berbagai kelompok negara maju dan berkembang, penyatuan mata uang, dan lain-lain, merupakan suatu wujud dari lintas batas geografis-regional menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak terhindarkan. Khusus di bidang ekonomi, globalisasi menampilkan bentuknya dengan prinsip perdagangan bebas dan perdagangan di tingkat dunia (world trade). Dengan demikian globalisasi ekonomi ini mengarah pada suatu aktifitas yang muItinasional. Berbagai institusi-institusi perekonomian dunia akan “dipaksa” untuk mengikuti pergulatan di dalamnya, termasuk dalam hal ini tentu saja berlaku bagi badan-badan usaha koperasi yang banyak digeluti oleh usaha ekonomi rakyat di Indonesia. Koperasi sebagai salah satu bentuk dari perekonomian kerakyatan yang bersumber dari UUD 1945 dan Pancasila yang mengandung ciri khas dari bangsa ini (gotong royong) harus sanggup menghadapi tantangan dari era globlisasi sekarang ini. Bagi Indonesia, jelaslah bahwa implikasi dari perdagangan bebas ini adalah pentingnya upaya untuk membuka ketertutupan usaha, peluang, dan kesempatan, terutama bagi usaha koperasi yang menjadi salah satu pola usaha ekonomi rakyat. Hal ini menjadi sangat penting karena produk yang dihasilkan dari Indonesia harus berkompetisi secara terbuka tidak hanya di pasar dalam negeri, melainkan juga di luar negeri/pasar internasional.
 

1.2.         Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan globalisasi?

2.      Apa pengaruh dari globalisasi?

3.     Apa saja keunggulan-keunggulan koperasi?

4.      Bagaimana jati diri koperasi dalam era globalisasi?

5.      Apa saja peluang dan tantangan koperasi menghadapi globalisasi?

6.      Apa saja upaya untuk memajukan koperasi?



1.3.         Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi yang diberikan oleh dosen, serta untuk menambah wawasan dan ilmu mengenai Koperasi.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.         Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah suatu kata yang disadur dari bahasa Inggris yaitu Globalization. Terdiri dari dua kata yaitu global yang artinya dunia dan lization yang artinya proses.
Oleh karena itu, secara bahasa arti Globalisasi adalah “Suatu proses yang mendunia. Selain itu, para ahli juga memberikan beberapa pengertian mengenai Globalisasi. Diantaranya adalah :
·         Anthony Giddens yang menyebutkan Globalisasi adalah suatu hubungan sosial yang mendunia yang kemudian terhubung satu sama lain sehingga antara kejadian dari tempat yang berbeda bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.
·         Kemudian menurut Malcom Waters, globalisasi membuat batasan geografis dan budaya menjadi samar dalam pikiran seseorang karena semuanya menjadi satu.
·         Sedangkan Mansour Fakih mengatakan bahwa era Globalisasi ditandai dengan semakin majunya peran pasar, investasi dan bidang ekonomi secara global saling berhubungan satu sama lainnya.

2.2.         Pengaruh dari Globalisasi
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Dampak positif globalisasi antara lain:
1.      Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
2.      Mudah melakukan komunikasi.
3.      Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
4.      Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran.
5.      Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
6.      Mudah memenuhi kebutuhan.

Dampak negatif globalisasi antara lain:
1.      Informasi yang tidak tersaring.
2.      Membuat tidak kreatif, karna prilaku konsumtif.
3.      Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit.
4.      Banyak meniru perilaku yang buruk.
5.      Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.

2.3.         Keunggulan – Keunggulan Koperasi
Keunggulan-keunggulan koperasi dibandingkan dengan badan usaha lainnya adalah:
1.      Dasar persamaan artinya setiap anggota dalam koperasi mempunyai hak suara yang sama.
2.      Persatuan, artinya dalam koperasi setiap orang dapat diterima menjadi anggota, tanpa membedakan, agama, suku bangsa dan jenis kelamin.
3.      Pendidikan, artinya koperasi mendidik anggotanya untuk hidup sederhana, tidak boros dan suka menabung.
4.      Demokrasi ekonomi, artinya imbalan jasa yang disesuaikan dengan jasa masing-masing anggota berdasarkan keuntungan yang diperoleh.
5.      Demokrasi kooperatif artinya koperasi dibentuk oleh para anggota dijalankan oleh anggota dan hasilnya untuk kepentingan anggota.
            Berdasarkan keunggulan ini koperasi sangat baik dikembangkan dengan sungguhsungguh, jujur, dan baik, sebagai wahana yang ampuh untuk mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur. Dan perlu Kita ketahui bahwa Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945 merupakan fondasi atau menurut Moh. Hatta sebagai Soko Guru sistem perekonomian di Indonesia.

2.4.         Jati Diri Koperasi Dalam Era Globalisasi
Meskipun banyak koperasi berhasil keluar dengan selamat dari dampak krisis ekonomi, ternyata masih ada tantangan lain yang sifatnya jangka panjang, yaitu globalisasi. Globalisasi adalah suatu kenyataan yang bertumpu pada tiga pilar yaitu: liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitas kepada bisnis serta kerjasama ekonomi dan teknik. Teknologi (komunikasi, transportasi, komputer dll), liberalisasi dan perusahaan-perusahaan multinasional merupakan kreasi negara-negara maju/industri, dan digunakan untuk memaksa negara-negara lemah (berkembang) menerima kehendak dan kepentingan mereka. Posisi negara lemah (termasuk Indonesia) digambarkan dalam ungkapan ”kalau kita tidak ikut, kita akan ketinggalan” (Saragih,Tatuh,Fonollera; 1990).
Keikutsertaan dalam liberalisasi ekonomi yang berorientasi pada pasar bebas tentu akan mengubah pola perekonomian yang dibayangkan dan diharapkan oleh gerakan koperasi pasal 33 UUD 1945, sehingga koperasi tidak ada pilihan kecuali bekerja dan berkembang dalam situasi yang baru seperti itu. Mampu atau tidak, berhasil atau tidak, sepenuhnya tergantung pada gerakan koperasi itu sendiri dan tidak dapat mengandalkan bantuan yang datang dari luar. Globalisasi dan peran WTO bukannya tanpa perlawanan, yang tidak hanya datang dari negara berkembang saja, tetapi juga negara-negara maju karena kepentingan kepentingan ekonomi dan politik yang berbeda. Dengan demikian tidak ada alasan untuk menunda program konsolidasi organisasi koperasi, peningkatan efisiensi dan daya saingnya. Karena cepat atau lambat Indonesia akan tetap terseret dalam arus utama liberalisasi 102 Jurnal Maksipreneur, Vol.IV, No. 1, 2014 perdagangan dan menguatnya ekonomi pasar (Anon,1997). Dalam hubungan ini gerakan koperasi atas dasar kekuatan jati dirinya dan karena berakar pada masyarakat sendiri serta tidak tergantung dari kekuatan-kekuatan luar seharusnya dapat ikut membentengi masyarakat. Khususnya masyarakat lapisan bawah dari penguasaan ekonomi (dan sosial) yang bersumber dari keserakahan modal eksternal.
Koperasi sebagai organisasi ekonomi hanya dapat dikenal dari jati dirinya, yang tidak muncul dengan tiba-tiba, tetapi mengalami proses panjang secara berkesinambungan. Apa itu jati diri koperasi? Ciri-ciri, watak dan tingkah laku koperasi terbentuk sejak kelahirannya dan kesemuanyaitumenjelma menjadi jatidiri.Secara berkala, jati diri (khususnya prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai pedoman kegiatan) dikaji dan dirumus ulang oleh International Cooperative Alliance (ICA) sebagai organisasi internasional puncak dari seluruh gerakan koperasi dunia. Untuk memahami jati diri koperasi secara utuh maka perlu mengetahui apa koperasi itu, apa nilai-nilai yang dianutnya, dan prinsip-prinsip yang digunakan sebagai pedoman kerja. Menurut ICA dalam Anon (1979), sebagai berikut: 1). Koperasi adalah perkumpulan otonomi dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kabutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang mereka miliki. 2). Koperasi mendasarkan diri pada nilai-nilai menolong diri sendiri, tanggung jawab sendiri, demokratis, persamaan, kadilan dan kesetiakawanan. Percaya pada nilai-nilai ethis dari kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap orang-orang lain. 3). Prinsip-prinsip sebagai penjabaran nilai-nilai, adalah: a). Keanggotaan sukarela dan terbuka, b). Pengendalian oleh anggota-anggota secara demokratis, c) Partisipasi Ekonomi anggota, d) Otonomi dan Kebebasan, e). Pendidikan, Pelatihan dan Informasi, f). Kerjasama di antara Koperasi, g). Kepedulian terhadap Komunitas. Sedangkan yang disebut dengan jati diri koperasi adalah ketiga-tiganya: definisi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.


2.5     Peluang dan Tantangan Koperasi Menghadapi Globalisasi
            Tantangan koperasi dalam menghadapi globalisasi antara lain:
1.      Keterbatasan informasi pasar dan teknologi, dalam mengatasi hal ini perlu diadakan pendidikan tentang pemanfaatan teknologi dalam pemasaran maupun pengembangan koperasi dibidang lainnya, karena jika tidak koperasi akan sangat sulit berkembang apalagi untuk bersaing dalam era globalisasi saat ini.
2.      Kendala dalam akses permodalan, kendala ini sangatlah mendasar karena hampir setiap koperasi bermasalah dalam hal ini. Namun jika koperasi dapat memanfaatkan segala sumber ekonomi yang ada secara efektif dan efisien maka hal ini perlahan akan menutupi segala kekurangan yang ada.
3.      Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang relatif rendah disebabkan faktor budaya yang membatasi ruang geraknya dalam berorganisasi. Kesadaran masyarakat dalam berkoperasi sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan ekonomi koperasi yang siap bersaing dalam era globalisasi, untuk itu perlu diadakan sosialisasi dalam rangka pengembangan sosial masyarakat dalam menghadapi perbedaan budaya dalam globalisasi.
4.      Belum dikenalnya keberadaan koperasi dikalangan masyarakat merupakan masalah besar yang menjadi salah satu penyebab sulitnya koperasi berkembang di indonesia, untuk itu pemerintah maupun masyarakat harus mulai menyadari pentingnya koperasi dalam perekonomian di Indonesia.

            Peluang koperasi dalam menghadapi globalisasi
1.      Tingginya komitmen dan dukungan politik masyarakat, Pemerintah Daerah dan Lembaga legistatif terhadap pembangunan ekonomi rakyat sebagai pelaku utama datam perekonomian nasional dan domestik merupakan titik terang dalam perkembangan koperasi saat ini.
2.      Prospek kemajuan terbuka lebar karena krisis ekonomi yang telah pulih akibat krisis berkepanjangan. Pemerintah perlu menciptakan kesadaran masyarakat untuk ikut membangun perekonomian Indonesia melalui usaha kecil menengah dan koperasi
3.      Stabilitas potitik dan keamanan yang relatif aman dan terjaga  diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan keanekaragaman pola permintaan masyarakat.
4.      Jumlah penduduk yang sangat besar, berarti pasar dalam negeri akan berkembang lebih besar sehingga memberi peluang untuk menumbuhkan usaha nasional.
5.      Pemerintah telah menetapkan arah pembangunan dengan penekanan pada pendidikan yang diharapkan semakin Link and match dengan tantangan persaingan tenaga kerja dan penciptaan wirausaha baru.

2.6                    Upaya Memajukan Koperasi
Globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pasar bebas tidaklah selalu buruk, bahkan menjadi tantangan bagi para pelaku ekonomi termasuk koperasi, untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada, seperti informasi yang lebih terbuka, serta akses teknologi mudah terjangkau dan biayanyapun murah.
Dalam globalisasi koperasi juga dituntut untuk mengoptimalkan potensi ekonominya serta berkemampuan untuk bekerjasama, saling menghargai, menghormati antar koperasi dan seluruh unit ekonomi lainnya dengan tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah. Berikut adalah upaya yang perlu dilakukan untuk memajukan koperasi:
1.         Karakter bisnis koperasi harus lebih diperkuat dengan adanya program pendidikan dan sosialisasi yang menjadi bagian dalam berorganisasi dan praktek bisnis koperasi. Pendidikan dan sosialisasi dibutuhkan untuk merubah pemikiran, meningkatkan kualitas dan kompetensi, manajerial dan bagaimana membangun jaringan serta memperkenalkan citra koperasi.
2.         Lembaga pendampingan seperti BDS/LPB dan inkubator perlu diberdayakan kembali oleh pemerintah, sehingga mampu menjalankan perannya sebagai tenaga konsultan yang sangat dibutuhkan UKM dan Koperasi dalam rangka prengembangan kapabalitas usaha koperasi agar bertahan globalisasi



BAB III
PENUTUP

3.1.         Simpulan
Koperasi di Indonesia sangat siap mengahadapi era globalisasi apabila ada sinergi yang kuat antara Pemerintah dan pengurus serta anggota koperasi dalam memanfaatkan koperasi untuk tujuan ekonomi kerakyatan di Indonesia.
3.2.         Saran
Makalah Siapkah Koperasi Menghadapi Era Globalisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu ,saya menerima kritikan, masukan, dan saran seputar materi yang disajikan dalam makalah ini. saya harap, segala saran dan masukan akan menjadi pengayaan untuk membuat makalah selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA

Sitio Arief dan Tamba Haloman (2001). Koperasi Teori dan Praktik . Jakarta : Erlangga
Anon,1985, Pengetahuan Perkoperasian. Buku Pelajaran Koperasi Tingkat Lanjutan, Departemen Koperasi


Komentar

Postingan Populer